Tahukah Anda Cara Yahudi Menguasai Keuangan Dunia?
Kita selama ini bekerja keras dan menghasilkan uang
tapi kita tidak pernah mempertanyakan bagaimana uang itu dibuat. Yahudi yang
menguasai keuangan dunia dengan sangat mudahnya menghasilkan uang, ya jika
mereka butuh uang lebih mereka tinggal print uang mereka dan memberikan
pinjaman kepada kita yang kemudian kita tukar dengan sumber daya alam dan asset
asset lain.
Dengan segala kecerdasannya (kelicikannya Red)
mereka juga telah mengendalikan berbagai institusi pendukung bisnis, seperti
IMF dan World Bank. Tidak hanya itu, dengan berbagai organisasi yang mereka
dirikan orang-orang Yahudi berani mempengaruhi institusi politik dalam sebuah
negara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh nyatanya adalah
teman “mesra” mereka Amerika Serikat. Melalui negara ini, para pebisnis Yahudi
mampu mempengaruhi (menguasai Red) institusi politik berkelas internasional lainnya,
seperti IMF dan World Bank tadi, bahkan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Melalui sistem bisnis yang mereka buat orang-orang
Yahudi mampu menundukkan negara-negara di dunia, tak terkecuali negara besar.
Sistem bisnis buatan mereka sendiri yang kemudian mereka sebarkan ke seluruh
negara di dunia, diharapkan agar banngsa-bangsa lain bisa tunduk di bawah
sistem tersebut.
Setelah masa kegelapan terjadi di dunia Islam dengan
runtuhnya khilafah Turki Usmaniyyah, dan masa kejayaan mulai nampak di Eropa,
pada awalnya penggunaan uang masih juga menggunakan dinar dan dirham, kemudian
pada masa Inggris menjadi pengusa dunia, disebabkan adanya kesulitan dalam
menjalankan perekonomian dengan menggunakan logam, maka pemerintahan Inggris
membuatlah satu sistem dengan membuat kertas sebagai cek, untuk penyimpanan
uang logam. Sehingga seiring berjalan waktu cek itu berubah menjadi uang
kertas. Sehingga pada masa itu mata uang Poundsterling memiliki dua macam
bentuk iaitu mata wang kertas dan mata wang logam.
Pada awalnya uang kertas yang beredar merupakan
bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai perantara untuk melakukan
transaksi. Sehingga uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang
dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di bank dan sewaktu-waktu
dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Maka pada dasarnya uang kertas itu di
ibaratkan sebagai cek.
Setelah perang dunia pertama Amerika menjadi negara
penguasa dunia sehingga sistem keuangan dunia dipegang oleh Amerika. Mulailah
Dajjal menyusun rencana untuk memperbudak manusia dengan uang. Tepatnya setelah
setelah Perang dunia kedua, AS menggagas perjanjian untuk menjalankan sebuah
sistem bersama yang kemudian dikenal sebagai perjanjian Bretton Woods pada
tahun 1944 M yang dihadiri 730 orang wakil dari 44 negara. Disepakati bahwa US
Dollar berperan sentral dalam sistem moneter dunia. Dollar Amerika bisa
dijadikan sebagai cadangan devisa. Sehingga dalam sistem ini menetapkan bahwa
untuk setiap pencetakan uang 35 dolar di back up dengan satu ons emas sebagai
cadangan yang harus disimpan di bank. Sehingga uang kertas tetap masih
mempunyai nilai karena masih bisa dianggap sebagai cek.
Hal yang perlu di ingat bahwa sistem keuangan dalam
perjanjian Bretton Woods tidak dijalankan oleh pemerintahan Amerika tetapi
semua dijalankan oleh pihak swata, Satu-satunya lembaga yang berhak mencetak
dollar adalah bank yang bernama The Fed (Federal Reserve Bank). Ironisnya,
ternyata bank ini bukan milik pemerintah AS. Bank itu murni bank swasta,
seorang konglomerat Yahudi-Zionis, bernama Rothschild. Dialah yang memiliki
impian terbentuknya Israel raya yang tujuan akhirnya adalah menunggu kedatangan
sang penyelamat kaum Yahudi yaitu al-Masih Dajjal.
Awalnya Amerika mempunyai bank pemerintah yang
mencetak uang sebagai sertifikat emas dan perak. Secara bertahap, uang kertas
diperkenalkan kepada masyarakat dan menjadi alat tukar pengganti koin emas dan
perak. Lalu, pada tahun 1913 M, Rothschild membentuk The Fed. The Fed memiliki
cadangan emas yang sangat banyak, sehingga mampu meminjamkan uang yang sangat
besar kepada pemerintah AS. Kandidat-kandidat presiden AS dibiayai kampanye
mereka oleh The Fed, dan setelah berkuasa, para presiden itu mengeluarkan
keputusan berupa UU yang menguntungkan The Fed. Dimulai dari Presiden Woodrow
Wilson, pada tahun 1914 M menandatangani keputusan memberikan hak cetak mata
uang AS kepada The Fed. Pemerintah mendapatkan uang kertas produksi The Fed
dalam bentuk hutang yang harus dibayar kembalikan berserta bunganya. Rakyat AS
dipaksa membayar pajak untuk membayar bunga tersebut.
Inilah awal mula strategi Dajjal menguasai dunia
dengan menguasai uang, sehingga dalam protokol zionis dikatakan bahwa siapa pun
yang menguasai ekonomi berarti ia mengusai dunia.
“Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya.
Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan
kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus mengapa dengan
kebebasan itu. Inilah tugas Konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan
kekuatan uang. ” (butir 3).
Setelah lembaga keuangan dunia berada sepenuhnya di
bawah kekuasaan kroni Rothschild yang merupakan lembaga zionis, tepatnya pada
tanggal 15 agustus tahun 1971 M zionis merobek surat perjanjian Bretton Woods
secara sepihak dan mengumumkan tidak lagi terikat padanya dan tidak lagi
melakukan back up emas terhadap dollar yang dicetaknya.
Kejadian ini disebut dengan Nixon Shock dan telah
membuat seluruh mata uang di dunia, termasuk Dollar yang menjadi sentral, tidak
bisa lagi kita anggap memiliki nilai. Mata uang kertas dolar merupakan sebuah
cek kosong. Sehingga zionis bebas mencetak wang kertas semaunya kemudian
memberikan pinjaman kepada semua negara dengan tagihan bunga yang sangat besar.
Dengan hutang inilah salah satu cara Dajjal menguasai dunia.
Lembaga Dajjal hanya butuh mesin percetakan dengan
modal satu lembar uang kertas senilai sekitar 4 sen, kemudian Federal Reserve
Bank menjual kertas cetakan yang disebut uang kertas seharga US$1,10,
20,50,100. Inilah salah satu tipu daya Dajjal, dengan bermodalkan kertas dan
mesin percetakan Dajjal bisa menyulap kertas menjadi harta yang bernilai. Empat
bulan setelah kejadian Nixon shock, tepat pada tanggal 18 Desember 1971 M,
sebuah perjanjian baru Smithsonian Agreement dikeluarkan.
Perjanjian yang di tanda tangani bersama
negara-negara industri G10 inilah yang kemudian secara resmi mengakhiri era
yang ditetapkan dalam Bretton Woods menjadi Floating exchange rate yang wajib
diikuti oleh seluruh negara anggota IMF (International monetary fund). Sehingga
resmilah era uang kertas tanpa terikat lagi dengan emas. Dan agenda Dajjal
tersebut didukung oleh semua negara yang ada di dunia.
Sebuah bukti yang sangat kuat The Fed mencetak uang
kertas dengan lambangnya yang menunjukkan isyarat bahwa di belakang semua itu
terdapat sebuah kekuatan yang mengendalikannya, slogan yang ditulis “In God We
Trust” yang artinya hanya tuhan yang satu, dan tuhan yang dimaksudkan di sini
adalah tuhan yang bermata satu sebagaimana terletak di atas piramid iaitu dewa
horus. Dewa horus merupakan tuhan kepercayaan Mesir kuno. Lambang mata satu
dalam gambar tersebut adalah lambang dewa matahari atau disebut juga mata yang
maha melihat.
Annuit Coeptis artinya Dia berkenan atas persembahan
kita, dengan uang inilah Dajjal bisa menguasai dunia dan menundukkan umat
manusia. Kemudian slogan berbahasa latin yang terletak di bawah piramid Novus
Ordo Seclorum artinya pemerintahan baru dalam suatu masa atau sering
diterjemahkan new world order yaitu tata dunia baru. Ini adalah misi Yahudi
untuk menjadikan penduduk dunia di bawah kontrol dan kendali mereka dalam satu pemerintahan
dunia. Yang nantinya akan datang sang penyelamat mereka di Yerusalem yaitu
al-Masih Dajjal.
Setelah Dajjal menetapkan mata wang dunia adalah
dolar dan semua barang di ukur dengan dolar kemudian mewajibkan semua
negara-negara anggota IMF, setiap negara menetapkan kurs mata uang negaranya
berdasarkan dolar, sehingga nilai tukar mata uang satu negara di tentukan oleh
IMF. Maka kapanpun, dengan hitungan detik, zionis bisa menjatuhkan nilai kertas
sebuah negara terhadap dollar Amerika. Tergantung kondisi sebuah negara Kalau
membangkang dijatuhkan nilai kertasnya sehingga menimbulkan ketidakpercayaan
dari rakyatnya, tapi kalau tunduk dan patuh maka nilai tukarnya dibuat
seolah-olah stabil.
Indonesia pada dasarnya tunduk dan patuh pada zionis
akan tetapi melihat penduduk Muslim terbanyak di dunia, walaupun tidak
membangkang tapi perlu di waspadai Indonesia diibaratkan seperti singa yang
masih tertidur kapan saja bisa menerkam mangsanya. Oleh sebab itulah nilai
tukar rupiah dengan dolar dibuat sangat tinggi sekarang mencapai Rp 11,438 pada
tahun ini. Sehingga mata wang rupiah di buat tidak berharga di mata dunia.
Inilah penyebab utama krisis ekonomi Indonesia yang berkepanjangan. Sehingga
umat Islam Indonesia menjadi orang yang miskin, yang hanya memikirkan sesuap
nasi bahkan untuk makan saja susah, sehingga umat Islam Indonesia tidak ada
inisiatif lain selain hanya memikirkan apa yang harus dimakan hari ini.
Berbeda dengan negara tetangga Malaysia IMF
menetapkan nilai tukar ringgit dengan dolar hanya sekitar RM, 3 saja. Sehingga
Malaysia menjadi negara yang makmur dan sejahtera khusus di wilayah Asia
tenggara. Alasannya karena Malaysia merupakan negara federasi Inggris dan watak
rakyat Malaysia merupakan watak yang taat kepada raja. Sehingga Dajjal
menganggap Malaysia tidak berbahaya. Maka benarlah apa yang dinubuatkan oleh
Rasulullah SAW, Rasulullah bersabda:
“Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka.
Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan
langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka
turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman,” (HR. Muslim)
MELALUI lembaga IMF, Dajjal menjajah manusia seluruh
dunia tidak ada yang bisa keluar sistem tersebut, bahkan kekuatan Amerika yang
merupakan kekuatan super power dunia dipaksa untuk tunduk kepada sistem
tersebut. Dulu pernah presiden Amerika Presiden F Kennedy pernah berusaha
melepaskan Amerika dari jeratan The Fed dengan membuat rencana penerbitan mata
uang sendiri. Namun, sebelum rencananya terlaksana, dia sudah mati dibunuh.
Maka hingga hari ini semua negara tidak bisa melepaskan dari sistem dajjal
tersebut.
Begitu juga yang terjadi pada presiden Sukarno dulu,
disaat terjadi perang dingin antara soviet dan Amerika, Amerika memaksa sukarno
untuk untuk memilih di antara keduanya. Melalui IMF Amerika menjadikan alat
untuk membujuk Sukarno agar berpihak ke Amerika, sehingga pada tahun 1963 M,
Amerika menyediakan utang sebesar US$ 17 juta. Keadaan menjadi terbalik setelah
Inggris menyatakan Malaysia sebagai negara federasi Inggris tanpa konsultasi
dengan Sukarno yang dianggap mengancam stabilitas Asia tenggara.
Sukarno juga menasionalisasi perusahaan-perusahaan
Inggris, Insiden berimbas kepada hubungan Indonesia dengan IMF. Dan Sukarno
membatalkan perjanjian kesepakatan dengan IMF.
Sukarno juga membawa masalah Malaysia ke tingkat
internasional dan PBB mengakui eksistensi Malaysia. Sehingga Sukarno mengambil
keputusan keluar dari keanggotaan PBB dan menasionalisasikan semua perusahaan
Asing kecuali perusahaan minyak. Sukarno juga mengerluarkan sebuah statmen go
to hell with your aid, sebagai ungkapan cerai dengan IMF dan Bank Dunia pada
tahun 1965 M dan memutuskan membangun Indonesia secara mandiri. Tak lama
kemudian Sukarno di lengserkan dengan kudeta berdarah yang menandakan di
mulainya rezim orde baru dan memulai kembali hubungan baru dengan IMF.
Dengan jeratan hutang Dajjal akan memaksa semua
negara untuk menjual semua hasil alam sebuah negara dengan dolar, sehingga
berapapun banyaknya minyak atau emas yang dijual dalam bentuk dolar, Dajjal
hanya mencetak kertas-kertas kosong menjadi uang yang disulap dengan harga
nominal. Melalui sistem demokrasi Dajjal dengan mudah mengusai sebuah negara,
Dajjal memberikan dana kampanye kepada calon presiden yang nantinya apabila
menjadi presiden dia bisa dijadikan sebagai boneka.
Tidak terkecuali Indonesia. kompas.com menyatakan
bahwa Sekretariat Nasional (seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran
(FITRA) mengungkapkan data utang Indonesia berdasarkan data dari kementerian
keuangan perbulan mei 2013 sebanyak Rp 2.036 triliun. Maka direktur investigasi
dan advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi, jika melihat perkembangan utang Indonesia
yang terus meningkat setiap tahunnya Indonesia menuju kebangkrutan. Kemudian
Uchok juga menjelaskan bahwa tanda-tanda Indonesia menuju kebangkrutan adalah
semua aset negara atau tanah berserta sumber daya alam lainnya, sudah dikuasai
oleh pihak swasta.
Hakikatnya manusia jika dipaksa dengan kekuatan
fitrah manusia akan melawan. Sehingga Dajjal membuat tipu daya dengan cara yang
sangat halus, tanpa disadari manusia telah terjebak dalam sistem Dajjal baik
politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Hal ini sebagaimana telah di
ungkapkan oleh Ahmad Thomson dalam bukunya Dajjal The antichrist
Maka selama negara masih menggunakan dolar dalam
transaksi ekonomi selama itu juga Dajjal akan terus berkuasa dan menindas umat
manusia. Kembalilah kepada uang yang disyariatkan dalam Islam Yaitu dinar dan
dirham. Jika kita tidak mampu mengaplikasikannya dalam level makro cobalah
dalam level mikro, mulailah dalam sebuah perkampungan kecil yang hanya menggunakan
dinar dan dirham.
Sumber
Tidak ada komentar: